
Dia adalah salah satu Pengangguran dari kampung Pasir Muncang, Di kampungnya dia di cap negative oleh orang-orang di kampung, Malam tadi dia bercerita kepadaku tentang dunianya, Dia adalah seorang pemabuk, tubuhnya bertato, hidupnya kelam, Tapi dia memotivasi diriku. Panggilan diriku itu adalah "Bungsu" oleh dia, karena aku yang paling kecil di antara teman-teman.
Semalam aku sempat menetaskan air mata karena dia bercerita tentang hinaan dari orang sekampung, orang-orang memandang dia sebelah mata, dia pernah sakit hati oleh hinaan orang-orang yang memanggilnya Orang Gila Baru, saat cerita juga dia hampir meneteskan air mata tetapi dia menahannya karena tidak ingin menangis di depanku.
Di mataku dia adalah seseorang yang sangat Respect terhadap teman-teman, dia begitu menjunjung tinggi arti dari sebuah Solidaritas.. Dia hanya ingin melihat teman-teman itu menjadi sukses tidak seperti dirinya, aku ingat di saat dia berkata "Gw ingin lu bungsu menjadi orang sukses, gw gamau lu abis lulus sekola jadi pengangguran sama kayak gw, gw juga sebenernya gamau lihat lu gabung sama gw karena gw gapunya inspirasi apa-apa, gw gamau lu jadi pemalas, gw sebenernya menyesal maka dari itu gw pengen lu kuliah dan menjadi orang sukses bukan jadi pengangguran seperti gw yang selalu di hina. Inget! gw akan sangat bangga di saat melihat lu udh jadi sukses" begitulah ujarnya.
Yang aku salut dari dirinya meskipun kehidupan dia begitu sangat miris tetapi dia selalu ceria di mata teman-teman padahal aku tak yakin kalo hatinya ikut ceria. Setiap berjumpa dia selalu memotivasi diriku agar tidak menjadi seperti dia.
Apabila suatu hari nanti gw kembali ke kampung dan sudah menjadi orang sukses gw ga akan lupa lo bang koden.. dan mungkin lo ga akan jadi pengangguran lagi di saat gw sukses, amin..